Thursday, April 23, 2009

JALAN NATAM – SIBANDE BUTUH PERAWATAN

JALAN NATAM – SIBANDE BUTUH PERAWATAN
Pakpak Bharat, Saut Boangmanalu
Jalan Hotmix yang menghubungkan Natam ke Kota Sibande Kecamatan Sitellu Tali Urang jehe (STTU JEHE) membutuhkan perawatan. Pasalnya menurut pemantauan wartawan pada Rabu, 22/04 nampak disepanjang jalan mulai diselimuti oleh rumput ilalang yang semakin menyesak ke badan jalan. Pada pembangunan jalan hotmix yang dibangun pada tahun anggaran 2008 di Natam hingga kini kondisi jalan masih relative bagus kecuali parit jalan yang dinilai semakin melebar oleh erosi yang disebabkan arus air yang mengalir disepanjang jalan pada musim hujan.
Namun badan jalan yang dimulai disekitar Kuta Delleng menuju Sibande hampir sepanjang jalan nampak diselimuti oleh rumput ilalang sehingga bahu jalan yang seharusnya menjadi penopang kini sudah tidak nampak karena sesakan rumput ilalang yangs emakin lama semakin memasuki badan jalan. Diperkirakan jika tidak segera dilakukan perawatan jalan maupun pembabatan disepanjang jalan tersebut dimungkinkan seluruh badan jalan akan diselimuti oleh rumput ilalalng karena lintasan tersebut menurut pemantauan wartawan masih jarang dilintasi mobil. **

PEMBANGUNAN WAJAH KOTA SALAK DIPERTANYAKAN

PEMBANGUNAN WAJAH KOTA SALAK DIPERTANYAKAN
Pakpak Bharat, Saut Boangmanalu
Master Plan pembangunan Kotas Salak ibukota Kabupaten Pakpak Bharat dipertanyakan. Pasalnya pembangunan ibukota Pakpak Bharat hingga saat ini belum nampak apa-apa selain bertambahnya bangunan-bangunan baru milik masyarakat Pakpak Bharat yang dilakukan dengan sesuai keinginan dan bentuk yang diinginkan oleh masyarakat itu sendiri. Selloh Manik (22/04) Pemerhati pembangunan Pakpak Bharat menilai bahwa Badan Perencana Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pakpak Bharat yang seharusnya menciptakan penataan dan bentuk pembangunan wajah kota Salak kinerjanya dipertanyakan.
Pembangunan wajah Kota Salak sebagai ibukota Kabupaten Pakpak Bharat sejak enam tahun yang lalu setelah dimekarkannya Kabupaten Pakpak Bharat dari kabupaten Dairi seharusnya sudah mulai nampak khususnya pada penataan wajah kota Salak sehingga nampak sebuah perubahan maupun pembangunan fisik yang menunjukkan wajah ibukota Kabupaten sebagaimana layaknya di ibukota Kabupaten lainnya di Indonesia. Hingga saat ini wajah kota Salak diniai sama saja dengan wajah kota-kota lain di Kabupaten Pakpak Bharat.
“Masa ibukota Kabupaten sama saja dengan ibukota Kecamatan dan kampong-kampung lainnya? Kan harusnya ada perbedaan khususnya pada penataan bentuk kota berupa penataan pemukiman, tata jalan dan lain-lain yang menunjukkan sebuah cirri maupun identitas suku maupun budaya yang mendiaminya” ungkap Mahasiswa di salah satu Universitas ternama di Bandung itu. Untuk itu ia meminta kepada Bappeda Pakpak Bharat untuk segera memperhatikan pembangunan wajah kota Salak untuk kemudian realisasi pembangunannya dapat dilakukan oleh Dinas/instansi terkait. **

BAPPEDA Pakpak Bharat: “Kami Tidak Tahu Soal Pengelolaan WIM Pakpak Bharat”

BAPPEDA Pakpak Bharat:
“Kami Tidak Tahu Soal Pengelolaan WIM Pakpak Bharat”
Pakpak Bharat, Saut Boangmanalu
Penglolaan Warung Informasi Masyarakat (WIM) sejak diserahkannya bantuan tersebut dari Pemerintah Pusat hingga saat ini tidak beroperasi dan sejak lama sudah mendapat sorotan public. Kepala Bappeda Tuppak banurea ketika hendak dikonfirmasi wartawan lewat telefon selularnya mengarahkan kepada Pak Saifan salah seorang PNS di kantor BAPPEDA Pakpak Bharat. Saifan (22/04) pihak Bappeda Pakpak Bharat ketika ditanya terkait bantuan tersebut pihaknya mengaku hanya sebagai mediator dan tidak punya hubungan apapun kecuali hanya sebagai mediator antara Pemerintah Pusat dengan OMS dari desa Boangmanalu selaku pengelola.
Bappeda Pakpak Bharat menurut Pak Saifan juga tidak mengetahui terkait teknis pengelolaan WIM yang kini sudah diselimuti oleh rumput ilalang disamping perkantoran Camat Salak tersebut. Ketika ditanya terkait nilai anggaran yang diserahkan tersebut pihaknya juga mengaku tidak tahu sehingga jalan tidaknya WIM tersebut pihaknya samasekali tidak membuat tindakan maupun kebijakan apapun. Selain itu ia juga mengaku bahwa pertanggungjawaban dan penggunaan peralatan tersebut dilakukan langsung oleh pihak OMS kepada Dirjen Pemerintah pusat.
Lebih jauh ia menyampaikan bahwa oknum pengelola dari fasilitas tersebut adalah pihak OMS yang langsung menunjuk. “Pengelolanya (red-WIM) itu OMS yang menunjuk dan yang menerima juga langsung pihak OMS, kita (Red- BAPPEDA Pakpak Bharat) hanya sebagai mediator saja” ungkapnya menerangkan. Dan terkait nilai anggaran untuk itu Saifan juga mengaku tidak mengetahui dan akan mencarri tahu. **

LAMPU SERING MATI, MASYARAKAT UNGKAP KEKECEWAAN

LAMPU SERING MATI, MASYARAKAT UNGKAP KEKECEWAAN
Pakpak Bharat, Saut Boangmanalu
Masyarakat Pakpak Bharat menyesalkan seringnya lampu listrik mati tanpa ada pemberitahuan dari pihak PLN. Hampir setiap hari terjadi lampu listrik mati dengan alasan yang tidak jelas sehingga berbagai aktivitas warga yang membutuhkan aliran listrik terganggu dan mengakibatkan kerugian bagi masyarakat itu sendiri. WS (21/04) salah seorang warga mengaku sangat kecewa dengan seringnya terputus sambungan listrik apalagi putusnya aliran listrik tersebut terjadi pada saat-saat jam kerja antara pukul 10.00 sampai dengan pukul 17 WIB.
“Wah.. ini lampu masa begini terus, tanpa pemberitahuan, tanpa ada hujan” ungkapnya menyesalkan. Lebih jauh diungkapkannya dilain pihak jika masyarakat mengalami keterlambatan untuk membayar rekening listrik pihak PLN akan langsung memberi denda. Untuk itu diharapkan kepada phak PLN supaya kedepan pemadaman listrik dapat dilakukan dengan seminimal mungkin, disamping itu jika terjadi pemadaman listrik diharapkan dapat dengan melakukan pemberitahuan sebelumnya sehingga masyarakat dapat mempersiapkan pekerjaan maupun kepentingan listrik dalam waktu-waktu tertentu.
Disamping itu juga diharapkan kpada pihak PLN agar melakukan perawatan dan pengecekan rutin terhadap jaringan listrik diwilayah Kabupaten Pakpak Bharat sehingga ganguan terhadap jaringan listrik bisa diminimalkan yang seringkali menjadi penyebab kematian listrik dalam waktu yang lama. **

Terkait penebangan Hutan Pakpak Bharat: BUPATI MINTA KADIS HENTIKAN PENEBANGAN, DILAPANGAN TERUS BERLANJUT

Terkait penebangan Hutan Pakpak Bharat:
BUPATI MINTA KADIS HENTIKAN PENEBANGAN, DILAPANGAN TERUS BERLANJUT

Pakpak Bharat, Saut Boangmanalu
Aktivitas Penebangan Hutan Kawasan Delleng Raja Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat terus berlanjut walaupun Bupati Pakpak Bharat H. Makmur Berasa, SH telah minta kepada Kepala Dinas Kehutanan Pakpak Bharat untuk menghentikan penebangan kayu tersebut. Menurut informasi yang dihimpun dari masyarakat sekitar kawasan penebangan diketahui bahwa beberapa waktu yang lalu Bupati Pakpak Bharat H. Makmur Berasa, SH sudah pernah melakukan peninjauan langsung kelokasi, dan ketika dikonfirmasi kepada Bupati Pakpak Bharat terkait berlanjutnya aktivitas penebangan tersebut (Rabu, 22/04) bahwa penebangan hutan sudah dimintakan kepada Kadis Kehutanan agar menghentikan penebangan kayu
Plt. Kadis Kehutanan Pakpak Bharat Ir. Sujarwo ketika dikonfirmasi wartawan kekantornya diketahui sedang berada diluar kota. Melalui pesan singkat (SMS) yang dikirimkan oknum plt. Kadis kehutanan terkait ijin penebangan hutan tersebut diungkapkannya pihaknya tidak ada memberikan ijin penebangan. Sementara dilapangan menurut pemantauan wartawan aktivitas penebangan hutan tersebut semakin besar bahkan kini para pekerja penebang hutan sudah membuat kamp di jalan masuk kawasan hutan yang tidak jauh dari kawasan perkantoran Pemkab Pakpak Bharat itu.
Beberapa truk pengangkut kayu yang terparkir di jalan masuk kawasan hutan tersebut menurut pemantauan wartawan diperkirakatan dalam waktu yang tidak terlalu lama kawasan hutan Delleng Raja dipastikan gundul jika aktivitas penebangan tersebut tidak segera dihentikan. Dinas Kehutanan Pakpak Bharat yang seharusnya melindungi kawasan hutan yang sangat dibutuhkan para petani untuk menjaga ekosistem pertahanan air untuk kawasan pertanian masyarakat Napatolong itu nampaknya tutup mata. Dicurigai aktivitas penebangan hutan tersebut justru dibekingi oleh Dinas Kehutanan Pakpak Bharat karena sebelumnya penebangan hutan tersebut jelas-jelas mendapat ijin penebangan dari Dinas Kehutanan Pakpak Bharat.
Dilain pihak Polres Pakpak Bharat yang sangat berdekatan dengan kawasan penebangan hutan tersebut juga nampaknya hanya tinggal diam. Hampir setiap sore dan malam hari truk-truk pengangkut kayu illegal tersebut membawa kayu melewati kota Salak namun hingga saat ini aktivitas penebangan dan pengangkutan kayu tersebut terus saja langgeng tanpa ada hambatan dari pihak manapun. **

Wednesday, April 22, 2009

Terkait penebangan Hutan Pakpak Bharat: BUPATI MINTA KADIS HENTIKAN PENEBANGAN, DILAPANGAN TERUS BERLANJUT

Terkait penebangan Hutan Pakpak Bharat:
BUPATI MINTA KADIS HENTIKAN PENEBANGAN, DILAPANGAN TERUS BERLANJUT

Pakpak Bharat, Saut Boangmanalu
Aktivitas Penebangan Hutan Kawasan Delleng Raja Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat terus berlanjut walaupun Bupati Pakpak Bharat H. Makmur Berasa, SH telah minta kepada Kepala Dinas Kehutanan Pakpak Bharat untuk menghentikan penebangan kayu tersebut. Menurut informasi yang dihimpun dari masyarakat sekitar kawasan penebangan diketahui bahwa beberapa waktu yang lalu Bupati Pakpak Bharat H. Makmur Berasa, SH sudah pernah melakukan peninjauan langsung kelokasi, dan ketika dikonfirmasi kepada Bupati Pakpak Bharat terkait berlanjutnya aktivitas penebangan tersebut (Rabu, 22/04) bahwa penebangan hutan sudah dimintakan kepada Kadis Kehutanan agar menghentikan penebangan kayu
Plt. Kadis Kehutanan Pakpak Bharat Ir. Sujarwo ketika dikonfirmasi wartawan kekantornya diketahui sedang berada diluar kota. Melalui pesan singkat (SMS) yang dikirimkan oknum plt. Kadis kehutanan terkait ijin penebangan hutan tersebut diungkapkannya pihaknya tidak ada memberikan ijin penebangan. Sementara dilapangan menurut pemantauan wartawan aktivitas penebangan hutan tersebut semakin besar bahkan kini para pekerja penebang hutan sudah membuat kamp di jalan masuk kawasan hutan yang tidak jauh dari kawasan perkantoran Pemkab Pakpak Bharat itu.
Beberapa truk pengangkut kayu yang terparkir di jalan masuk kawasan hutan tersebut menurut pemantauan wartawan diperkirakatan dalam waktu yang tidak terlalu lama kawasan hutan Delleng Raja dipastikan gundul jika aktivitas penebangan tersebut tidak segera dihentikan. Dinas Kehutanan Pakpak Bharat yang seharusnya melindungi kawasan hutan yang sangat dibutuhkan para petani untuk menjaga ekosistem pertahanan air untuk kawasan pertanian masyarakat Napatolong itu nampaknya tutup mata. Dicurigai aktivitas penebangan hutan tersebut justru dibekingi oleh Dinas Kehutanan Pakpak Bharat karena sebelumnya penebangan hutan tersebut jelas-jelas mendapat ijin penebangan dari Dinas Kehutanan Pakpak Bharat.
Dilain pihak Polres Pakpak Bharat yang sangat berdekatan dengan kawasan penebangan hutan tersebut juga nampaknya hanya tinggal diam. Hampir setiap sore dan malam hari truk-truk pengangkut kayu illegal tersebut membawa kayu melewati kota Salak namun hingga saat ini aktivitas penebangan dan pengangkutan kayu tersebut terus saja langgeng tanpa ada hambatan dari pihak manapun. **

Tuesday, April 21, 2009

KEBERADAAN WIM PAKPAK BHARAT DIPERTANYAKAN

KEBERADAAN WIM PAKPAK BHARAT DIPERTANYAKAN
Pakpak Bharat, Saut Boangmanalu
Warung Informasi Rakyat (WIM) yang merupakan bantuan pemerintah pusat kepada Kabupaten Pakpak Bharat hingga saat belum pernah memberikan pelayanan kepada masyarakat Pakpak Bharat, sehingga keberadaan WIM tersebut dipertanyakan. Menurut informasi yang dihimpun dari beberapa sumber bahwa WIM yang telah memiliki bangunan dan peralatan berupa computer dan fasilitas lain untuk akses internet tersebut setiap tahunnya mendapat anggaran dari Pemerintah Pusat yang disalurkan melalui Bappeda Pakpak Bharat. Namun WIM yang berada di samping perkantoran Camat Salak itu kini sudah diselimuti oleh rumput ilalang karena tidak adanya pemeliharaan dari dinas/instansi terkait.
Menurut pemantauan wartawan semenjak kehadiran wim di Kabupaten Pakpak Bharat yang sempat terdengar melalui selebaran yang dilakukan oleh pengelola OMS hingga saat ini belum pernah secara terbuka beroperasi. Diperkirakan tidak beroperasinya fasilitas tersebut karena Dinas/instansi terkait tidak melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap fasilitas yang sesungguhnya sangat dibutuhkan oleh masyarakat Pakpak Bharat itu.
Diharapkan kepada Pemerintah Pusat di Jakarta untuk segera melakukan peninjauan atas pemberian bantuan tersebut sehingga fasilitas yang seharusnya dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat itu dapat segera difungsikan atau jika Dinas/instansi terkait tidak sanggup mengelola agar segera diambil alih oleh pihak ketiga maupun pihak-pihak lain yang dianggap layak. Disamping itu diharapkan kepada pemerintah pusat untuk meminta pertanggungjawaban kepada pihak penerima fasilitas bantuan tersebut di instansi Pemkab Pakpak Bharat.
Disamping itu diharapkan juga kepada pihak penegak hukum supaya segera melakukan penelusuran terhadap penggunaan anggaran untuk fasilitas tersebut karena fasilitas tersebut tidak pernah dioperasikan untuk kepentingan masyarakat. Dengan demikian nantinya diharapkan kepada pihak-pihak yang terkait dengan penyelewengan anggaran maupun penyelewengan penggunaan peralatan tersebut dapat diberikan tindakan hukum. SBM

Plt. KADIS KEHUTANAN PAKPAK BHARAT HARUS PERTANGGUNGJAWABKAN PENEBANGAN HUTAN PAKPAK BHARAT

Plt. KADIS KEHUTANAN PAKPAK BHARAT HARUS PERTANGGUNGJAWABKAN PENEBANGAN HUTAN PAKPAK BHARAT
Pakpak Bharat, Saut Boangmanalu
Plt. Kadis Kehutanan Pakpak Bharat Ir. Sujarwo diminta untuk bertanggungjawab atas semua penebangan hutan yang terjadi diwilayah Kabupaten Pakpak Bharat selama beliau menjadi pimpinan Dinas Kehutanan Pakpak Bharat. Hal tersebut diungkapkan oleh pengurus LSM P3HSU Kabupaten Pakpak Bharat K. Boangmanalu kepada wartawan ditengah menguatnya kritikan kepada Pemkab Pakpak Bharat atas pemberian ijin penebangan hutan di beberapa kawasan hutan Pakpak Bharat.
Lebih jauh Boangmanalu mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan terhadap beberapa aktivitas penebangan kayu diwilayah Kabupaten Pakpak Bharat yang dicurigai adanya konspirasi antara pihak Dinas Kehutanan Pakpak Bharat dengan para perambah hutan. Untuk itu ia minta kepada instansi terkait untuk segera melakukan evaluasi terhadap kebijakan yang dilakukan selama ini khususnya terkait pemberian ijin penebangan kayu diwilayah Kabupaten Pakpak Bharat yang dinilai tidak sesuai prosedur dan azas kepentingan masyarakat umum.
Disamping itu kegiatan Gerhan pada tahun-tahun yang lalu juga menurutnya harus dapat dipertanggungjawabkan oleh Plt. Kadis Kehutanan Pakpak Bharat Ir. Sujarwo. “Kegiatan gerhan yang dilakukan pada tahun-tahun yang lalu sejak lama sudah menjadi sorotan public namun oknum Plt. Kadis Kehutanan Pakpak Bharat seolah tidak mau tahu dan selamat dari jeratan hukum. Dimanakah kegiatan gerhan yang sudah dilakukan oleh beliau? Setahu saya tidak ada yang berhasil. Ini harus juga dipertanggungjawabkan beliau” ungkapnya menegaskan.
Kegiatan gerhan yang sejak lama juga sudah menjadi sorotan public itu hingga saat ini tidak ada evaluasi dan perbaikan oleh dinas terkait sehingga seolah terlupakan. Namun Pak Boangmanalu mengingatkan bahwa seluruh kegiatan tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. **

Monday, April 20, 2009

PETANI PAKPAK BHARAT DIMINTA WASPADAI MUSIM HUJAN BULAN APRIL

PETANI PAKPAK BHARAT DIMINTA WASPADAI MUSIM HUJAN BULAN APRIL
Pakpak Bharat, Saut Boangmanalu
Masyarakat petani Pakpak Bharat diminta mewaspadai musim turun hujan yang akan berlangsung pada sekitar bulan April. Hal tersebut diungkapkan oleh aktivis Lembaga Adat Budaya Pakpak Simsim (LABPS) Pakpak Bharat K. Boangmanalu kepada wartawan di Salak pada Senin, 20/04 menanggapi musim turun hujan yang sudah berlangsung beberapa hari terkahir kendati masih dengan relative rendah. Menurutnya seperti yang terjadi di daerah-daerah lain musim hujan pada April 2009 juga berpotensi cukup tinggi sehingga perlu diwaspadai khususnya bagi para petani Pakpak Bharat.
“Kita harapkan para petani kita dapat melakukan upaya yang bersifat kewaspadaan terhadap musim turun hujan saat ini untuk menjaga hal-hal yang tidak kita inginkan seperti yang terjadi di daerah-daerah lain yang mengalami banjir” ungkapnya. Disamping itu ia juga mengingatkan kepada pemerintah Pakpak Bharat untuk sebisa mungkin memberikan informasi terkait cuaca yang akan terjadi pada April 2009 ini untuk membantu para petani dalam melakukan aktivitas pertaniannya.

PEMBANGUNAN SEKTOR PENDIDIKAN PEMUDA JANGAN TINGGAL DIAM

PEMBANGUNAN SEKTOR PENDIDIKAN PEMUDA JANGAN TINGGAL DIAM
Pakpak Bharat, Saut Boangmanalu
Geliat pembangunan daerah Pakpak Bharat pada tahun anggaran 2009 yang lebih memperioritaskan pembangunan sektor pendidikan diharapkan mendapat respon dari para pemuda Pakpak Bharat. pemuda sebagai salah satu elemen masyarakat Pakpak Bharat diharapkan dapat mengambil peran yang signifikan dalam mencapai kesuksesan program yang bertujuan memotong mata rantai ketertinggalan masyarakat Pakpak Bharat tersebut. Hal itu diungkapkan oleh tokoh pemuda Pakpak Bharat Aly Mullah Manik kepada wartawan di Salak pada Senin, 20/04 menanggapi rencana pemkab Pakpak Bharat dalam menggenjot pertumbuhan pendidikan masyarakat Pakpak Bharat yang dimulai dengan pemberian kemudahan dan berbagai fasilitas beasiswa bagi lulusan SMA Pakpak Bharat TA 2009.
Menurutnya pemuda sebagai elemen masyarakat yang memiliki fisik yang kuat, kokoh, energik dan suka perubahan harus dapat menunjukkan perannya secara signifikan dalam menggenjot pertumbuhan pendidikan itu sendiri. Masyarakat Pakpak Bharat yang selama ini dinilai memiliki kelemahan pada perekonomian sehingga sering menjadi alasan dalam lambannya pertumbuhan pendidikan mesti dapat ditampik dengan disediakannya berbagai fasilitas maupun kemudahan oleh pemerintah daerah bagi anak-anak Pakpak Bharat dalam melanjutkan pendidikannya setelah lulus SMA.
“Kita sangat berharap peran pemuda tidak hanya sekedar disektor keorganisasian dan posisi-posisi yang bersifat kritis dan mengkritisi, melainkan lebih pada mendorong pertumbuhan motivasi dan semangat kepada para putra-putri Pakpak Bharat yang akan melanjutkan pendidikannya ketingkat perguruan tingi” ungkapnya menerangkan. Dengan demikian Pak Manik memperkirakan dalam waktu tiga sampai lima tahun kedepan tingkat pendidikan masyarakat akan semakin meningkat dan signifikan dalam merobah nasib masyarakatnya.

Kades Sibongkaras: Kami Butuh Pembangunan

Kades Sibongkaras:
“Kami Butuh Sentuhan pembangunan”
Pakpak Bharat, Saut Boangmanalu
Dinamika Pembangunan daerah Pakpak Bharat sejak enam tahun yang lalu terus bergulir, berbeda dengan Desa Sibongkaras kecamatan Salak yang berada di ujung Kabupaten Pakpak Bharat berbatasan dengan wilayah pegunungan Nanggroe Aceh Darusalam hingga saat ini masih berstatus terpencil karena selain belum memiliki jalan tembus juga setiap tahunnya merasa tidak mendapat pembangunan fisik dari Pemerintah. Hal tersebut terungkap ketika Tim IWPB melakukan perbincangan dengan Kepala Desa Sibongkaras N. Tumangger pada Senin, 20/04.
Desa Sibongkaras dinilai akan sangat sulit maju bahkan tidak dimungkinkan jika jalan tembus menuju desa tersebut tidak segera ditembuskan oleh pihak pemerintah. Pak Kades mengungkapkan bahwa wilayah desanya memiliki struktur tanah yang subur serta memiliki potensi alam yang kaya namun hal tersebut hingga saat ini hanya menjadi harta karun yang tidak dapat dimanfaatkan karena jalan tembus menuju desa itu saja tidak kunjung selesai.
“Diantara enam Desa yang ada di kecamatan Salak Desa Sibongkaraslah yang tidak tersentuh pembangunan. Namun kita berharap kondisi ini tidak berlangsung lama setelah nantinya jalan tembus menuju desa kita ini bisa segera diselesaikan baik dengan program PNPM maupun dengan program pembangunan sarana jalan yang akan dilakukan oleh pihak pemkab Pakpak Bharat” ungkapnya berharap. Disamping itu ia juga menyampaikan bahwa berbagai potensi alam dan pengembangan pertanian di desa tersebut selama ini hanya bersifat tradisionil berupa pengolahan nilam dan tanaman cabe.
RENCANA 40 BEASISWA PENUH BAGI ANAK PAKPAK BHARAT JALAN BARU PENINGKATAN SDM MASYARAKAT

Rencana pemberian beasiswa penuh bagi 40 orang putra-putri masyarakat Pakpak Bharat yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat yang akan dimulai pada Tahun Anggaran 2009 dinilai menjadi jalan baru bagi peningkatan SDM masyarakat Pakpak Bharat. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Forum Honor Komite (FHK) Kabupaten Pakpak Bharat Wandi Berutu (19/04) menanggapi persiapan sisa-siswi Pakpak Bharat dalam menghadapi UAN yang akan dimulai besok pada Senin, 20/04.
Menurutnya pertumbuhan SDM masyarakat Pakpak Bharat selama ini masih tergolong lambat mengingat nilai anggaran yang mengalir ke Kabupaten Pakpak Bharat setiap tahunnya mencapai Millyaran Rupiah. Program Pemkab Pakpak Bharat dengan memberikan beasiswa penuh bagi anak didik lulusan SMA sederajat Pakpak Bharat yang akan kuliah di seluruh Indonesia dengan kategori tertentu akan memberikan efek yang signifikan bagi pertumbuhan SDM masyarakat Pakpak Bharat untuk empat sampai lima tahun mendatang.
“Kita cukup bangga dengan apa yang direncakan oleh Pemerintah kita saat ini menyangkut pembangunan setor pendidikan. Tinggal bagaimana mengimplementasikan ini dapat sejalan dengan masyarakat kita khususnya para anak didik yang berprestasi serta orangtua murid yang memiliki ekonomi lemah yang selama ini seringkali menjadi alasan bagi terhentinya kelanjutan sekolah si anak pada tingkat perguruan tinggi” ungkap alumni USU itu. Ia menilai bahwa apa yang sedang dijalankan Pemerintah Daerah saat ini akan mendapat respon yang cukup positif dari masyarakat sembari berharap jalan baru ini akan memotong mata rantai ketertinggalan masyarakat Pakpak Bharat selama ini. SBM

PENEBANGAN HUTAN DELLENG RAJA SALAK PAKPAK BHARAT TERUS BERLANJUT

PENEBANGAN HUTAN DELLENG RAJA SALAK TERUS BERLANJUT Pakpak Bharat, Penebangan kawasan hutan Delleng Raja Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat terus berlanjut, sementara para petani sekitar Napatolong yang merasa khawatir akan terhentinya resapan air di kawasan tersebut tampaknya tidak mendapat respon dari Pemerintah maupun pihak penegak hukum. Sejauh ini menurut pemantauan wartawan pada Minggu, 19/04 dilokasi perambahan hutan nampak kendaraan berat dan sejumlah pekerja yang terus melakukan penebangan. Menurut informasi yang dihimpun dari masyarakat sekitar penebangan aktivitas penebangan tersebut sudah berlangsung lama dan hingga saat ini tidak ada upaya dari dinas Kehutanan Pakpak Bharat untuk melakukan penghentian. WB dalam keterangannya mengungkapkan bahwa sejak lama sejumlah wartawan, kepolisian dan dari pihak Pemerintah telah melakukan peninjauan kelokasi penebangan tersebut, namun hingga saat ini aktivitas penebangan tersebut terus berlangsung. Lebih jauh diungkapkannya bahwa sarana jalan yang selama ini masih bagus kekawasan tersebut juga hancur yang disebabkan oleh kendaraan-kendaraan berat dari pengangkut kayu. “Kendaraan pengangkut kayu ini biasanya mulai berangkat sekitar pukul 19. dan lihat itu jalan sudah hancur” ungkapnya menyesalkan. Lebih jauh lagi ia mengungkapkan bahwa aktivitas penebangan hutan itu dicurigai dibekingi oknum-oknum yang berpengaruh sehingga walaupun mendapat kunjungan dari wartawan maupun kepolisian bahkan Pemkab sendiri hingga saat ini tidak terhentikan. SBM

Ikuti Terus Portal Ini

SELAMAT DATANG DI BLOG GETA PAKPAK